16 Desember 2019   12:59 WIB

TUMPAH RUAH, KIRAB BUDAYA MERIAHKAN PUNCAK HARI JADI KE 270 KABUPATEN BLORA

BLORA. Tumpah ruah, dua kata yang pantas disematkan untuk suasana hari ini, Rabu (11/12/2019) di pusat Kabupaten Blora. Ribuan masyarakat datang berduyun-duyun sejak pagi untuk menyaksikan gelaran Kirab Budaya yang digelar setahun sekali sebagai acara puncak Hari Jadi ke 270 Kabupaten Blora.

Seluruh sekolah di Blora juga memulangkan anak didiknya lebih awal agar bisa ikut menyaksikan pesta seni budaya ini. Sementara itu, di sepanjang rute kirab yang telah ditentukan, ratusan PKL mulai menjajakan dagangannya untuk berburu rezeki dari ramainya Kirab Budaya.

Sedangkan prosesi kirab dimulai pukul 08.00 WIB dari Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Setelah dilakukan upacara pemberangkatan, peserta Kirab Budaya mulai keluar dari Gapura Komplek Pendopo Rumah Dinas Bupati menuju Alun-alun, yang diawali oleh kelompok Paraga Kirab.

Paraga Kirab terdiri dari Subho Manggolo, Pembawa Bendera Merah Putih, Pataka Blora dan Lambang Kabupaten Blora. Kemudian disusul pertunjukan tayub kolosal dari pelajar Blora, dan jajaran Forkopimda.

Diantaranya Bupati Djoko Nugroho bersama istri Dra. Hj. Umi Kulsum yang mengenakan pakaian kebesaran seorang Adipati Kadipaten Blora jaman dahulu, lengkap dengan naungan songsong agung (payung jawa) yang dibawakan oleh para ajudan.

Di belakangnya ada Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si, dan jajaran Forkopimda plus lainnya seperti Kapolres, Dandim 0721/Blora, Kajari, Ketua DPRD, Danyon 410/Alugoro, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, dan Kasubdenpom, masing-masing beserta istri/suami, dalam balutan busana jawa dengan bawahan jarik batik Blora.

Tidak seperti kirab di kebanyakan kota yang pejabatnya naik kereta kencana, di Blora ini semuanya jalan kaki sehingga di sepanjang rute kirab mereka bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat. Bahkan Bupati dan Wakil Bupati sering menghentikan langkah kakinya karena diminta jabat tangan oleh masyarakat yang menonton kirab.

“Kapan lagi bisa salaman sama Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati dengan mudah kalau bukan saat kirab seperti ini. Alhamdulillah tadi bisa salaman dan minta foto bersama. Maturnuwun Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, semoga jenengan sedaya diparingi sehat kagem mimpin Blora yang sedang merayakan hari jadi ke 270,” ucap Anisa, salah satu penonton.

Setelah rombongan Bupati, Wakil Bupati dan Forkopimda plus, disusul paraga kirab dari Duta Wisata Kabupaten Blora, pasukan Manggolo Retno, pasukan Domas, pasukan Manggolo Yudho, prajurit patangpuluhan, prajurit tetabuhan, dan pasukan semut ireng pengusung Gunungan Lanang (berisi hasil bumi) serta Gunungan Wadon (berisi jajanan pasar). Paraga Kirab ditutup oleh pasukan Pepadi, Sedulur Sikep dan Kelompok DPRD Kabupaten Blora.

Semuanya berjalan perlahan diiringi tetabuhan gamelan bak kirab kerajaan jaman dahulu yang kenthal nuansa budaya jawa. Setelah dari Alun-alun, seluruh paraga kirab berjalan menyusuri Jalan Pemuda menuju Tugu Pancasila, belok ke Jalan Ahmad Yani, dan finish di depan DPRD Blora.

Setibanya di finish, Bupati, Wakil Bupati dan jajaran Forkopimda duduk di panggung kehormatan yang telah disediakan untuk menyaksikan pertunjukan seni budaya dari kelompok Pangombyong Kirab. Sedangkan gunungan lanang dan wadon, langsung diperebutkan masyarakat umum dan ludes hanya dalam hitungan detik.

Ada berbagai jenis pertunjukan seni budaya yang ditampilkan kelompok Pangombyong Kirab, baik dari instansi penegak hukum, Setda, Setwan, kemudian puluhan OPD/Badan/Dinas, hingga tim dari seluruh Kecamatan se Kabupaten Blora. Tak ketinggalan pasukan kirab dari grup perbankan, BUMN, BUMD, dan instansi vertikal.

Semuanya menampilkan pertunjukan seni yang beragam, mulai Seni Barongan Blora, Tayub, aneka Tari Tradisional, Barongsai, hingga tampilan potensi alam dan hasil pembangunan Blora. Bahkan yang spesial, tidak hanya kesenian Kabupaten Blora saja yang tampil. Namun juga ada kelompok duta seni budaya dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten Jepara yang hadir untuk memeriahkan jalannya Kirab Budaya.

Yang spesial, utusan Keraton Surakarta (Solo) yang dipimpin Gusti Moeng (GRA) Koes Moerdiyah juga hadir untuk menyaksikan jalannya kirab. Sambutan masyarakat di sepanjang rute pun meriah. Cuaca terik tidak membuat semangat mereka luntur dan tetap berdiri paling depan untuk menonton dan mengabadikan momentum tahunan ini.

“Kirab Budaya ini memang digelar bertepatan dengan Hari Jadi ke 270 Kabupaten Blora yang setiap tahun jatuh pada tanggal 11 Desember. Ini sebagai wujud pelestarian tradisi leluhur sekaligus hiburan untuk masyarakat,” ucap Bupati.

Bupati juga menyampaikan bahwa Hari Jadi kali ini mengangkat tema “Blora the Spirit of Indonesia”, dimana Blora siap untuk bersemangat, bekerja keras, menuju Indonesia maju. Kemajuan Negara sebesar ini menurut Bupati akan sulit dicapai jika tidak didukung pemerintah daerah. Sehingga Blora menyatakan siap mendukung kemajuan Indonesia.

Sementara itu, Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si berharap acara Kirab Budaya yang menjadi event tahunan Hari Jadi Blora ini bisa dikemas lebih menarik lagi, sehingga dapat menjadi daya tarik wisata budaya andalan yang bisa berdampak pada peningkatan industri kreatif.

Setelah berjalan sejak 08.00 WIB, akhirnya kirab budaya tahun ini berjalan lancar dan berakhir pukul 13.00 WIB. Selama satu hari pelaksanaan Kirab Budaya ini, perputaran ekonomi masyarakat juga meningkat, ditandai dengan larisnya PKL, banyaknya jasa parkir penonton, hingga penuhnya jasa rias dan persewaan pakaian tradisional. (Tim Liputan Humas Protokol Setda Kab.Blora)


Info