31 Oktober 2019   12:06 WIB

HSP 2019 DI BLORA MERIAH, MULAI RENUNGAN MALAM, UPACARA, HINGGA PAWAI PEMUDA

BLORA. Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke 91 Tahun 2019 di Kabupaten Blora tampak lebih bermakna dan tampil beda. Jika pada tahun-tahun sebelumnya hanya diisi dengan kegiatan upacara bendera, kali ini sejumlah kegiatan diselenggarakan Pemkab dengan menggandeng seluruh organisasi kepemudaan.

Semalam, malam Minggu (27/10/2019) dilaksanakan doa bersama atas lancarnya Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 dirangkaikan renungan Hari Sumpah Pemuda ke 91 di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Setidaknya 400 pemuda hadir dari berbagai organisasi dan sekolah. Acara berlangsung dengan khitmad, diisi dengan ceramah kebangsaan dan menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa.
 

Sedangkan pagi tadi, Senin (28/10/2019) digelar Upacara Bendera di Alun-alun Blora. Bupati Djoko Nugroho bertindak sebagai inspektur upacara, dihadiri Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si, jajaran Forkopimda, Sekda, Ketua Organisasi Wanita, dan Kepala OPD.

Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, Sekda, dan sejumlah anggota organisasi kepemudaan foto bersama usai upacara bendera. (foto: humas)

Adapun pesertanya adalah anggota TNI, Polri, Pelajar, Mahasiswa, seluruh organisasi kepemudaan se Kabupaten Blora, komunitas pemuda, organisasi masyarakat, organisasi keagaamaan, Pramuka, Banser, Kokam, Tagana, dll.

Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya menyampaikan amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, yang menegaskan bahwa peringatan HSP kali ini mengangkat tema, Bersatu Kita Maju.

“Tema Bersatu Kita Maju sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi keharusan karena di tangan pemuda lah Indonesia bisa lebih maju. Pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia, termasuk Pemuda Blora,” ucap Bupati.

Menurut Bupati, kemajuan bersama akan bisa dicapai jika semuanya bersatu meskipun masing-masing memiliki perbedaan.

Pelajar dari Papua, NTT, dan Kalimantan yang sekolah di SMA Katolik Wijaya Kusuma ikut memeriahkan Pawai Pemuda di Alun-alun Blora. (foto: humas)

“Lihat saja di hadapan kalian semua, sengaja kita undang seluruh pemuda millennial untuk mengikuti upacara di Alun-alun ini. Ada pelajar dari Papua, NTT, Kalimantan, dan berbagai organisasi kepemudaan se Kabupaten Blora. Mereka punya seragam sendiri-sendiri, berbeda suku, berbeda keyakinan. Namun ketika bersatu tetap terlihat padu, inilah esensi keindahan. Ini baru Blora, apalagi jika se Indonesia, akan luar biasa,” lanjut Bupati.

Oleh karena itu, Bupati mengajak seluruh anak-anak muda, para pemuda, generasi millenial di Kabupaten Blora untuk bersama-sama, bersatu, berkarya, berkreasi, dan berinovasi untuk kemajuan bersama.

Dalam Upacara tersebut, Bupati juga menyerahkan hadiah kepada tim gerak jalan Kabupaten Blora yang berhasil meraih juara kedua tingkat Jawa Tengah, pada event Lomba Gerak Jalan 28 kilometer dalam rangka Hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Boyolali beberapa waktu lalu.

Usai upacara, masih ada satu acara lagi yang tak kalah seru. Yakni pelaksanaan Pawai Pemuda yang dilepas Bupati dari Alun-alun. Setidaknya ada seribu pemuda dari berbagai sekolah, kampus dan organisasi yang tampil dengan beragam pertunjukan seni budaya.

Yang menarik perhatian penonton adalah penampilan tim SMA Katolik Wijaya Kusuma yang menampilkan puluhan pelajar dari Papua, NTT, dan Kalimantan dengan atraksi tari sajojo secara massal. Cuaca yang mulai panas tidak menjadi penghalang gerakan ceria mereka.

Kesenian Barongan Blora dan jaranan dari SMA Negeri 2 Blora ikut memeriahkan Pawai Pemuda. (foto: humas)

Ada juga yang menampilkan seni barongan, gerak dan lagu, drumband, kostum bamboo carnival, tari jaranan, dan lainnya. Adapun pawai dibuka dengan atraksi Marchingband Yonif 410/Alugoro Blora. Rutenya dari Alun-alun – Jl.Pemuda – Jl.Gunung Lawu – Jl.dr. Sutomo – Jl.RA Kartini dan kembali finish di Alun-alun.

Sepanjang rute, masyarakat berbondong-bondong menyaksikan pawai. Pelajar sekolah juga melakukan pagar betis sesuai arahan guru masing-masing.

“Di tengah santernya konflik di Papua, dan isu radikalisme, kita ingin menunjukkan bahwa Blora tetap aman dan nyaman. Pemudanya tetap bersatu dan bersama-sama siap berkarya untuk masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu, peringatan Sumpah Pemuda ini kita kemas beda. Agar anak-anak muda juga ikut memaknai arti penting dan sejarah Sumpah Pemuda,” tambah Bupati.

Sementara itu, salah satu warga yang menyaksikan kirab di Jl.Pemuda, Sriyati mengaku senang karena baru kali ini peringatan Sumpah Pemuda dirayakan dengan pawai yang meriah.

“Baru tahun ini ada pawai saat Hari Sumpah Pemuda. Bagus, banyak anak-anak muda yang ikut. Bisa untuk menanamkan nilai nasionalisme, patriotisme, dan kreativitas kepada para pemuda. Semoga tahun depan bisa diselenggarakan lagi,” ungkapnya. (Tim Liputan Humas Protokol Setda Blora)


Info