02 Agustus 2023   09:36 WIB

Cegah Stunting, Blora Gencarkan Gerakan Sedekah Telur

Cegah Stunting, Blora Gencarkan Gerakan Sedekah Telur

Cegah Stunting, Blora Gencarkan Gerakan Sedekah Telur

 

BLORA – Dalam rangka untuk mencegah stunting pada bayi dibawah usia dua tahun (baduta), Blora gencarkan gerakan sedekah telur. Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., minta seluruh ASN  se – Blora mendukung gerakan tersebut  

Ditandaskan, gerakan sedekah telur di kalangan ASN tersebut sangat bagus. Di Kabupaten Blora jumlah ASN ada 8.000 lebih. Setiap hari jum'at masing-masing mengumpulkan satu butir telur ayam di setiap kantornya. 

‘’Telur yang terkumpul itu kemudian kita salurkan kepada keluarga kurang mampu yang memiliki bayi resiko atau rawan stunting dibawah usia dua tahun sebagai tambahan menu makanan bergizi. Seperti yang hari ini kita bagikan untuk bayi di Wulung, Randublatung, Doplang, dan Jati," ucap Bupati yang akrab di panggil Mas Arief itu, Senin (31/9/21).

Dikemukakan, telur-telur yang dibagikan dari gerakan sedekah telur, bukan untuk konsumsi orang tuanya. Namun untuk anak anak bayi dibawah dua tahun atau baduta.

"Setelah kita bagikan, jangan sampai salah sasaran malah dimakan orang tuanya. Nggih Buk, Pak, ini telurnya untuk anak anak jenengan yang masih berusia dibawah dua tahun. Agar gizinya tercukupi,’’ papar Bupati saat membagikan telur di Desa Wulung. 

Anak usia dibawah dua tahun ini, lanjutnya, membutuhkan gizi yang cukup agar perkembangan otak dan fisiknya prima, jangan sampai stunting atau gagal tumbuh. Oleh sebab itu Pemerintah berinisiatif membantu dengan bantuan sedekah telur. 

Dinas terkait, yakni Dinas Dalduk KB serta para penyuluh KB dan kader Posyandu di setiap desa diminta untuk mengawal dan mengontrol perkembangan baduta yang telah menerima bantuan sedekah telur ini. 

"Tolong dari dinas, lewat penyuluh KB dan kader Posyandu bisa memantau langsung perkembangan baduta yang menerima sedekah telur ini. Dibuat before afternya, disusun laporan perkembangan kesehatannya. Semoga tidak ada yang stunting lagi," pinta Bupati. 

Akan Dikontrol

Sementara itu,  Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Sholicah Arief Rohman, yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mengatakan, di gerakan sedekah telur nantinya akan dikontrol selama dua minggu kedepan. 

"Setelah diberi bantuan sedekah telur ini. Akan dipantau kecukupan gizinya oleh kader Posyandu selama dua minggu kedepan. Nanti tepat tanggal 15 Agustus kami minta semua Baduta yang menerima bantuan telur dihadirkan ke Posyandu untuk diperiksa kesehatannya. Kami ingin sedekah telur ini bisa diketahui langsung hasilnya seperti apa," ungkap Ainia.

Terpisah, Kepala Dinas Dalduk KB Kabupaten Blora, Achmad Nurhidayat menyampaikan,  potensi baduta resiko terkena stunting di Blora masih sekitar 25,8 persen. Sehingga agar baduta-baduta yang ada tidak mengalami  stunting, salah satunya dengan membantu pemberian asupan gizi melalui sedekah telur ini. 

Dia menyarankan, telurnya digoreng memakai mentega atau direbus. Masing-masing baduta mendapatkan telur sebanyak 14 butir untuk satu minggu. Sehari diharapkan mengkonsumsi dua butir. 

‘’Minggu kedua nanti akan kita salurkan kembali. Jadi selama dua minggu para baduta resiko stunting mendapatkan tambahan makanan berupa telur dari hasil sedekah telur ASN," terang Nurhidayat.

Suci, salah satu warga penerima sedekah telur mengucap syukur dan senang karena anaknya mendapatkan tambahan gizi dari telur ayam yang dibagikan. 

"Maturnuwun Pak Bupati, dan lainnya. InsyaAllah telurnya akan rutin saya masak buat adek. Usianya masih 16 bulan. Semoga bermanfaat, kami janji telurnya tidak akan kami makan, khusus untuk adek biar nanti bisa tumbuh sehat dan kelak bisa jadi orang besar,’’ ujarnya. (Tim Liputan Prokompim Blora).

 


Info